script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"> Daun Pepaya Menurut Hasil Penelitian Terbukti Memperlambat Perkembangan Sel Kanker Dan Tumor !!! Ayo, Sebarkan Informasi Penting Ini !!!

Daun Pepaya Menurut Hasil Penelitian Terbukti Memperlambat Perkembangan Sel Kanker Dan Tumor !!! Ayo, Sebarkan Informasi Penting Ini !!!


TipssehatBunda - Anda tentu sudah tidak gila lagi dengan pepaya.

Boleh dibilang, pepaya merupakan tumbuhan tropis yang banyak tumbuh di Indonesia.

Anda bisa menemukan tumbuhan pepaya di mana-mana.

Pepaya merupakan buah dan tumbuhan yang serbaguna dan bisa dimakan baik matang ataupun mentah.

Selain itu, menariknya tumbuhan ini, tidak hanya buahnya saja yang sanggup dikonsumsi, tetapi daun dan akarnya pun bisa Anda konsumsi.

Selama ini pepaya, baik buah, akar maupun daunnya mungkin hanya dimanfaatkan sebagai materi makanan, padahal pepaya juga mempunyai banyak manfaat sebagai obat untuk menangkal beberapa penyakit.


Daun tumbuhan anggota famili Caricaceae itu mempunyai rasa pahit yang khas dan secara tradisional dikenal berguna antimalaria, antibakteri, dan antiinflamasi.

Penelitian Ni Nyoman Mahatriny dan rekan dari Jurusan Farmasi Universitas Udayana, Bali, mengambarkan bahwa daun pepaya mempunyai senyawa golongan alkaloid, flavonoid, glikosida, dan tanin.

Senyawa aktif dalam daun pepaya itu berguna mengencerkan darah, menurunkan kadar gula, dan melarutkan lemak dalam darah. Faedah lain, daun pepaya juga bisa menghambat dan mematikan sel kanker payudara karena flavonoid bersifat antioksidan kuat.

Menurut dokter seorang andal penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat dr Sardjito, Yogyakarta, Prof Nyoman Kertia SpPD, pemicu kanker payudara antara lain faktor keturunan, kebersihan payudara, tidak pernah menyusui, dan pertambahan usia.

Pemicu lain sel kanker ialah radikal bebas atau materi karsinogenik. Sebenarnya badan memproduksi antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Namun, jikalau radikal bebas terlalu banyak sedangkan antioksidan yang diproduksi badan tidak mencukupi untuk melawan radikal bebas, maka akan menimbulkan stres oksidatif atau ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan.

Ketidakseimbangan itu memicu kerusakan deoxyribose nucleic acid (DNA) yang menjadikan terjadinya kanker. Untuk menambah jumlah antioksidan dalam tubuh, diharapkan asupan masakan yang mengandung antioksidan menyerupai buah atau sayuran. Sebagai salah satu sayuran, daun pepaya mengandung senyawa flavonoida yang berfungsi sebagai antioksidan. Anggota staf pengajar di Jurusan Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Fatma Zahrotun Nisa’ meneliti 5 jenis daun pepaya untuk mencari satu jenis daun pepaya yang mempunyai acara antioksidan tinggi untuk diuji kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan dan memacu janjkematian sel kanker payudara.

Kelimanya ialah daun pepaya grendel, bangkok, kalina, ungu, dan emas. Fatma memperoleh daun pepaya itu dari petani di Bantul, Daerah spesial Yogyakarta. Dari kelima jenis pepaya itu ternyata pepaya grendel mempunyai antioksidan tertinggi. Pepaya grendel lebih dikenal sebagai pepaya lanang atau jantan alasannya tidak berbuah dan hanya menghasilkan bunga.

Kanker bunuh diri
Fatma melanjutkan penelitian itu dengan pengujian khasiat secara spesifik dan efek terhadap sel kanker payudara MCF-7 secara in vitro. Dalam penelitian itu, Fatma membandingkan kemampuan penghambatan ekstrak daun pepaya dengan doksorubisin dan senyawa murni quersetin.

Doksorubisin ialah antibiotik golongan antrasiklin, yang banyak dipakai untuk kemoterapi. Adapun quersetin bersifat sebagai antioksidan dan biasa dijumpai dalam sayuran, buah, dan daun. Dari hasil uji IC50 atau konsentrasi penghambatan 50 persen sel kanker didapatkan untuk doksorubisin 3,78 mikrogram/ml, quersetin 111, 36 mikrogram per ml, sedangkan daun pepaya 1319,25 mikrogram per ml. Nilai IC50 daun pepaya lebih besar alasannya merupakan materi makanan, bukan obat maupun senyawa murni menyerupai doksorubisin dan quersetin.

Pada uji apoptosis atau janjkematian sel, Fatma memakai konsentrasi ekstrak daun pepaya setengah dari nilai IC50, yang diperoleh dalam pengujian penghambatan pertumbuhan sel kanker payudara. Hasilnya takaran ekstrak daun pepaya 659,63 mikrogram per ml bisa mematikan 22,54% sel kanker payudara. Sedangkan doksorubisin mematikan sel kanker payudara sampai 86,80%. Selain itu, ibu 3 anak itu juga menguji imbas kombinasi doksorubisin dan ekstrak daun pepaya. Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi dengan perbandingan 50:50 bisa menghambat pertumbuhan sel kanker payudara sampai 87,42%.

Kelebihan dari penggunaan materi masakan sebagai anti kanker ialah bertindak secara spesifik terhadap sel kanker. Sel normal yang berada di sekitar sel kanker tidak terpengaruh oleh kemampuan ekstrak daun pepaya, sehingga sel normal tidak mengalami janjkematian atau apoptosis. Sementara penggunaan obat kemoterapi menyerupai doksorubisin sanggup menjadikan janjkematian dari sel normal atau yang sering dikenal dengan imbas samping.

Herbalis di Bogor, Provinsi Jawa Barat, Valentina Indrajati, juga memakai daun pepaya grendel untuk menyembuhkan kanker payudara. Menurut Valentina daun pepaya grendel memilki kandungan karpain yaitu homogen alkaoid dan metilen yang bisa menghambat pertumbuhan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Ia mengombinasikan 15 g daun pepaya grendel, 15 g rimpang kunyit putih, dan 10 g daun tapak dara.

Untuk memperoleh khasiat herbal itu, kita tinggal menyeduh ramuan itu dengan air mendidih, biarkan sampai dingin, kemudian konsumsi. Menurut Valentina sumbangan herbal secara tunggal sanggup mengobati kanker. Namun khasiat akan lebih optimal jikalau diberikan bersama dengan herbal lain yang menunjang proses persembuhan. Efek penyembuhan dalam badan terjadi secara sistemik, tidak hanya berdasar organ atau tanda-tanda klinis yang timbul.
Beberapa pasien tiba kepada Valentina dengan organ payudara membengkak akhir serangan kanker. Darah juga mulai mengalir. Setelah mengonsumsi racikan daun pepaya grendel, kondisi mereka berangsur membaik.

Pembengkakan mengecil dan perdarahan berhenti. Selain ekstrak daun pepaya grendel, Valentina juga meresepkan herbal lain sepeti parasit teh, kunyit putih, bawang dayak, atau herbal penunjang lain yang bisa merampungkan kanker. Alternatif itu muncul karena kondisi setiap orang berbeda. Kecocokan materi herbal dengan kondisi penderita mempengaruhi kinerja materi herbal dalam menyembuhkan kanker.

Tolong bagikan gosip ini ke teman, kerabat, dan keluarga Anda.