Skrining (screening) ialah salah satu cara utama untuk mendeteksi kanker stadium awal termasuk kanker darah, sangat membantu untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dalam pengobatan kanker. Tetapi metode skrining pada kanker bermacam-macam, letak kanker yang berbeda, metode yang dipakai pun berbeda.
Tes Pemeriksaan Untuk Penyakit Kanker Darah |
Berikut ini beberapa metode skrining yang sering dipakai unutk tes kanker darah dan penggunaannya yang sempurna :
- USG
Penggunaan : Tumor abdomen, menyerupai kanker ginjal, kanker hati, tumor panggul, menyerupai kanker endometrium, kanker panggul, kanker ovarium, tumor payudara dan tumor leher, dipakai untuk mengidentifikasi tingkat keganasan tumor, lokasi, ukuran dan sebagainya.
Frekuensi investigasi : Untuk orang normal 1 kali dalam setahun. Bagi orang berusia 35 tahun ke bawah yang mempunyai risiko kanker payudara tinggi, disarankan melaksanakan USG 1 kali dalam setahun, sedangkan bagi yang berusia 40 tahun ke atas melaksanakan skrining mamografi yang digabungkan dengan USG.
Yang harus diperhatikan : 3 hari sebelum melaksanakan USG pada susukan pencernaan, sebaiknya hindari mengkonsumsi susu, kacang-kacangan dan makanan yang memicu gas fermentasi lainnya; 1 hari sebelum melaksanakan investigasi sebaiknya melaksanakan diet ringan; pada hari investigasi perut harus dikosongkan, dihentikan makan dan minum. Sebelum melaksanakan USG pada panggul diharuskan menjaga cairan pada kandung kemih, tetapi 2 jam sebelum investigasi sebisa minum sekitar 1000 ml air. Untuk USG pada vagina, kandung kemih harus dalam keadaan kosong.
- Tes darah.
Penggunaan : merupakan metode penunjang pada kanker prostat, kanker hati, kanker ovarium, kanker usus, kanker paru-paru, kanker lambung, dll.
Frekuensi investigasi : Untuk tumor-marker sebaiknya dilakukan 1 kali investigasi dalam setahun, terlebih bagi orang-orang dengan risiko kanker yang tinggi. Jika hasil investigasi terdapat kejanggalan, sebaiknya melaksanakan investigasi kembali 2-3 kali, meminimalkan terjadinya peradangan.
Yang harus diperhatikan : Penanda kelainan secara numerik, sanggup meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dari tumor, tetapi bagi penyakit non-tumor, contohnya peradangan, masa kehamilan, diabetes dan penyakit lainnya, yang mungkin sanggup menimbulkan tumor marker meningkat. Karena itu, jikalau pada hasil investigasi terdapat kejanggalan, sebaiknya dilakukan CT-scan, dan USG untuk memperjelas.
- X-ray
Penggunaan : Sering dipakai untuk mendiagnosa kanker pada bab dada, contohnya kanker paru-paru, kanker payudara.
Frekuensi investigasi : Perokok berusia menengah ke atas dan yang berusia 50 tahun dan berisiko tinggi terkena kanker payudara seharusnya memperhatikan pemeriksaan, disarankan melaksanakan investigasi 1 kali dalam setahun.
Yang harus diperhatikan : Sebisa mungkin kurangi terkena eksklusif pada penyinaran, sebaiknya hanya bab yang dimaksud saja, meminimalkan waktu penyinarannya. Selain itu, anak-anak, orang hamil, dan bagi perempuan yang ingin melahirkan pada usia muda sebaiknya menghindari radiasi sinar X.
- Pap smear
Penggunaan : kanker serviks
Frekuensi investigasi : pada 3 tahun pertama sanggup melaksanakan 1 kali pap smear dalam setahun. Bagi yang berusia 30 tahun ke atas sanggup diperiksa melalui faktor risikonya, jikalau sehabis dilakukan 3 kali atau lebih investigasi dan akhirnya negatif, sanggup mengurangi jumlah pemeriksaan.
Yang harus diperhatikan : investigasi sebaiknya dilakukan ketika tidak dalam masa haid.
jikalau terjadi abuh ginekologi atau peradangan akut, sebaiknya menunggu sakit yang anda rasakan sembuh gres melaksanakan pemeriksaan, 24-48 jam sebelum melaksanakan investigasi jangan membersihkan bab vagina.