Definisi umum konstipasi ialah defekasi yang tidak lebih sering dari tiga hari sekali. Akan tetapi, beberapa orang percaya bahwa defekasi setiap hari ialah normal dan penting untuk mempertahankan kesehatan dan bagi mereka, dan referensi defekasi yang lain mengatakan konstipasi. Penyebab konstipasi ialah kurang serat dalam diet dan kurangnya asupan cairan.
Penyebab Penyakit Konstipasi
Adapun hal yang mungkin menyebabkan seseorang terkena penyakit konstipasi yaitu:
- Kehamilan dan persalinan
Konstipasi termasuk duduk kasus yang sering dikeluhkan ibu hamil. Biasanya kondisi ini masih akan terus berlanjut pasca persalinan. Gangguan BAB ini terjadi lantaran melemahnya otot-otot perut atau imbas samping dari obat pereda nyeri.
- Terlalu banyak daging
Pola makan yang rendah serat dan tinggi lemak menyerupai daging, telur atau keju sanggup menciptakan proses pencernaan menjadi lebih lambat. Karena itu penuhi pula kebutuhan tubuh akan serat dengan mengonsumsi cukup sayuran dan buah.
- Vitamin
Vitamin secara umum tidak akan menyebabkan konstipasi, tetapi beberapa jenis komponen menyerupai kalsium dan zat besi sanggup jadi pemicu.
- Pereda nyeri dan antidepresan
Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengalami sembelit kebanyakan ialah pengguna obat pereda nyeri dalam jangka panjang. Konstipasi juga terkait dengan antidepresan golongan serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
- Hipotiroid
Hipotiroid atau tidak aktifnya kelenjar tiroid akan memperlambat proses metabolik tubuh dan usus. Tidak semua penderita hipotiroid akan mengalami konstipasi namun biasanya dokter akan meminta pasien konstipasi kronik untuk mengecek kadar tiroidnya.
Gejala Penyakit Konstipasi
Beberapa tanda-tanda penyakit konstipasi yaitu:
- Mual
Rasa mual ini sanggup dialami oleh siapa saja, bagi yang akan mengalami penyakit ini. Jenis tanda-tanda inilah yang sanggup memicu terjadinya sembelit. Oleh alasannya ialah itu, Anda harus sanggup menjaga kondisi kesehatan tubuh serta kebersihan masakan dengan baik dan benar, biar tidak gampang mengalami penyakit ini.
- Muntah
muntah ini, sanggup dialami oleh siapa saja, bagi yang akan mengalami penyakit ini. Jenis tanda-tanda inilah yang sanggup memicu terjadinya sembelit. Oleh alasannya ialah itu, Anda harus sanggup menjaga kondisi kesehatan tubuh serta kebersihan masakan dengan baik dan benar, biar tidak gampang mengalami penyakit ini.
- Bada terasa lemas
Lemas tubuh ini sanggup dialami oleh siapa saja, yang akan mengalami penyakit ini. Jenis tanda-tanda inilah yang sanggup memicu terjadinya sembelit. Oleh alasannya ialah itu, Anda harus sanggup menjaga kondisi kesehatan tubuh serta kebersihan masakan dengan baik dan benar, biar tidak gampang mengalami penyakit ini.
- Mehilangnya nafsu makan
Hilangnya nafsu makan ini, sanggup dialami oleh siapa saja, jikalau akan mengalami penyakit ini. Jenis tanda-tanda inilah yang sanggup memicu terjadinya sembelit. Oleh alasannya ialah itu, Anda harus sanggup menjaga kondisi kesehatan tubuh serta kebersihan masakan dengan baik dan benar, biar tidak gampang mengalami penyakit ini.
Diagnosis Penyakit Konstipasi
Pada investigasi awal, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, gejala, gaya hidup, serta rutinitas Anda. Riwayat kesehatan Anda juga akan menjadi faktor yang sanggup membantu proses diagnosis oleh dokter.
 |
| Diagnosis Penyakit Konstipasi |
Sejumlah kondisi yang menjadi pertimbangan dokter ketika melaksanakan diagnosis mencakup apakah Anda perlu mengejan lebih usang tiap buang air besar, frekuensi buang air besar yang kurang dari tiga kali seminggu, dan tekstur tinja yang sering kali keras atau berbentuk butiran.
Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan apabila Anda mengalami impaksi feses atau penumpukan tinja yang kering dan keras di rektum. Pemeriksaan ini sanggup dilakukan melalui anus atau dengan meraba perut (khususnya pada pasien anak-anak).
Tetapi jikalau Anda mengalami tanda-tanda konstipasi yang parah atau tidak kunjung sembuh meski sudah menjalani penanganan, dokter akan menganjurkan beberapa investigasi lain untuk mendiagnosis atau menghapus kemungkinan adanya penyakit lain. Di antaranya:
- Rontgen perut.
- Pemeriksaan manometri anorektal. Proses ini mengatakan tingkat kinerja otot dan saraf di sekitar rektum.
- Kolonoskopi.
- CT scan.
- Tes darah guna menyelidiki kadar hormon dalam tubuh, terutama hormon tiroid.
