Namun, penyakit diare juga sanggup terjadi dikarenakan oleh beberapa hal lainnya, ibarat gangguan pencernaan (mal absorbsi), alergi, keracunan, gangguan sistem imun, dan lain-lain. Penderita penyakit diare umumnya ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar, yang disertai dengan perubahan bentuk konsistensi tinja yang dikeluarkan.
Pada dasarnya, ada beberapa jenis diare. Penyebab jenis diare satu dengan yang lainnya pun berbeda-beda. Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis diare menurut penyebabnya:
- Diare Sekretorik
Sekresi garam dan air yang hiperbola ini sanggup disebabkan oleh pelbagai faktor, ibarat adanya senyawa toksin, minyak kastor, atau asam empedu di dalam usus. Selain itu, diare sekretorik juga sanggup disebabkan oleh adanya tumor tertentu, contohnya karsinoid, gastrinoma, dan vipoma.
- Sindroma Malabsorbsi
Lemak yang tertinggal di dalam usus besar sanggup menyebabkan diare sekretorik, sedangkan karbohidrat yang tertinggal dalam usus besar sanggup menyebabkan diare osmotik.
Terjadinya sindroma malabsorbsi sanggup dipicu oleh pelbagai faktor. Misalnya, sariawan nontropikal, insufisiensi pankreas, pengangkatan sebagian usus, berkurangnya pedoman darah ke usus, penurunan produksi enzim tertentu di dalam usus halus, dan adanya penyakit pada hati.
- Diare Eksudatif
Diare eksudatif biasanya dipicu oleh jenis penyakit lain, ibarat TBC, limfoma, kanker, penyakit Chorn, dan kolitis ulserativa.
- Diare Karena Perubahan Bagian Usus
Jika terlalu cepat meninggalkan usus besar, feses menjadi sangat encer. Sebaliknya, feses akan menjadi sangat keras dan kering kalau terlalu usang berada di dalam usus besar.
Perubahan adegan (pasase) usus menyebabkan feses terlalu cepat meninggalkan usus besar, sehingga feses menjadi sangat encer. Beberapa hal yang sanggup mempersingkat keberadaan feses di dalam usus besar antara lain hipertiroid, pengangkatan sebagian usus halus atau usus besar, pembedahan perut, pengobatan borok dengan memotong saraf vagus, dan konsumsi obat-obatan pencahar.
- Diare Osmotik
Penyebab lain diare osmotik ialah kekurangan enzim laktase. Enzim laktase ialah enzim yang diproduksi di dalam usus halus. Enzim ini berfungsi mengubah laktosa (gula usus) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga sanggup diserap oleh darah.
Apabila orang yang kekurangan enzim laktase mengonsumsi susu atau produk olahan susu maka laktosa akan menumpuk di dalam usus halus sehingga menyebabkan terjadinya diare osmotik.
Berat ringannya diare yang dialami oleh penderita diare osmotik dipengaruhi oleh jumlah materi osmotik yang dikonsumsi dan masuk ke usus. Pada umumnya, diare osmotik akan berhenti ketika penderita berhenti mengonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan osmotik.
Beberapa cara penggulangan diare antara lain:
- Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
- Cairan intravenous. Kadangkala, terutama pada anak-anak, kehilangan cairan tubuh sanggup mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.
- Terapi rehidrasi oral. Meminum solusi gula/garam, yang sanggup diserap oleh tubuh.
- Menjaga kebersihan dan isolasi. Kebersihan badan merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.
- Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan masalah diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang sanggup dimakan sanggup menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa masalah yang langka sanggup berakibat fatal (keracunan air).