script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"> Obat Herbal | Jenis Penyakit Diare Apa Saja?

Obat Herbal | Jenis Penyakit Diare Apa Saja?

Penyakit diare sanggup terjadi disebabkan oleh adanya benjol mikroorganisme (bakteri, virus, dan parasit) berbahaya di dalam akses pencernaan.
Namun, penyakit diare juga sanggup terjadi dikarenakan oleh beberapa hal lainnya, ibarat gangguan pencernaan (mal absorbsi), alergi, keracunan, gangguan sistem imun, dan lain-lain. Penderita penyakit diare umumnya ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar, yang disertai dengan perubahan bentuk konsistensi tinja yang dikeluarkan.
Penyakit diare sanggup terjadi disebabkan oleh adanya benjol mikroorganisme  Obat Herbal | Jenis Penyakit Diare Apa Saja?
Pada dasarnya, ada beberapa jenis diare. Penyebab jenis diare satu dengan yang lainnya pun berbeda-beda. Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis diare menurut penyebabnya:
  1. Diare Sekretorik
Diare sekretorik terjadi ketika usus kecil dan usus besar mengeluarkan senyawa garam (terutama natrium klorida) dan air ke dalam feses.
Sekresi garam dan air yang hiperbola ini sanggup disebabkan oleh pelbagai faktor, ibarat adanya senyawa toksin, minyak kastor, atau asam empedu di dalam usus. Selain itu, diare sekretorik juga sanggup disebabkan oleh adanya tumor tertentu, contohnya karsinoid, gastrinoma, dan vipoma.
  1. Sindroma Malabsorbsi
Sindroma malabsorbsi merupakan gangguan absorpsi sari-sari makanan di dalam usus halus. Penderita gangguan ini biasanya tidak sanggup mencerna makanan secara normal. Pada ketika terjadi sindroma malabsorbsi secara menyeluruh, lemak dan karbohidrat tidak sanggup diserap dengan baik.
Lemak yang tertinggal di dalam usus besar sanggup menyebabkan diare sekretorik, sedangkan karbohidrat yang tertinggal dalam usus besar sanggup menyebabkan diare osmotik.
Terjadinya sindroma malabsorbsi sanggup dipicu oleh pelbagai faktor. Misalnya, sariawan nontropikal, insufisiensi pankreas, pengangkatan sebagian usus, berkurangnya pedoman darah ke usus, penurunan produksi enzim tertentu di dalam usus halus, dan adanya penyakit pada hati.
  1. Diare Eksudatif
Diare eksudatif merupakan diare yang disebabkan oleh terjadinya peradangan atau terbentuknya borok pada usus besar. Peradangan atau borok ini sanggup memicu pelepasan protein, darah, lendir, dan cairan lainnya yang sanggup meningkatkan kandungan serat dalam feses dan menciptakan feses menjadi encer.
Diare eksudatif biasanya dipicu oleh jenis penyakit lain, ibarat TBC, limfoma, kanker, penyakit Chorn, dan kolitis ulserativa.
  1. Diare Karena Perubahan Bagian Usus
Pada keadaan normal, feses biasanya mempunyai kandungan air 60-90%. Untuk sanggup mencapai keadaan tersebut, feses harus berada di dalam usus besar selama beberapa waktu tertentu. Apabila terlalu cepat atau terlalu usang di dalam usus besar maka feses menjadi tidak normal.
Jika terlalu cepat meninggalkan usus besar, feses menjadi sangat encer. Sebaliknya, feses akan menjadi sangat keras dan kering kalau terlalu usang berada di dalam usus besar.
Perubahan adegan (pasase) usus menyebabkan feses terlalu cepat meninggalkan usus besar, sehingga feses menjadi sangat encer. Beberapa hal yang sanggup mempersingkat keberadaan feses di dalam usus besar antara lain hipertiroid, pengangkatan sebagian usus halus atau usus besar, pembedahan perut, pengobatan borok dengan memotong saraf vagus, dan konsumsi obat-obatan pencahar.
  1. Diare Osmotik
Diare osmotik ialah diare yang disebabkan oleh bahan-bahan osmotik, yaitu bahan-bahan makanan tertentu yang tidak sanggup diangkut oleh darah dan tertinggal di dalam usus. Beberapa pola materi osmotik ialah heksitol, sorbitol, dan manitol.
Penyebab lain diare osmotik ialah kekurangan enzim laktase. Enzim laktase ialah enzim yang diproduksi di dalam usus halus. Enzim ini berfungsi mengubah laktosa (gula usus) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga sanggup diserap oleh darah.
Apabila orang yang kekurangan enzim laktase mengonsumsi susu atau produk olahan susu maka laktosa akan menumpuk di dalam usus halus sehingga menyebabkan terjadinya diare osmotik.
Berat ringannya diare yang dialami oleh penderita diare osmotik dipengaruhi oleh jumlah materi osmotik yang dikonsumsi dan masuk ke usus. Pada umumnya, diare osmotik akan berhenti ketika penderita berhenti mengonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan osmotik.

Beberapa cara penggulangan diare antara lain:
- Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
- Cairan intravenous. Kadangkala, terutama pada anak-anak, kehilangan cairan tubuh sanggup mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.
- Terapi rehidrasi oral. Meminum solusi gula/garam, yang sanggup diserap oleh tubuh.
- Menjaga kebersihan dan isolasi. Kebersihan badan merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.
- Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan masalah diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang sanggup dimakan sanggup menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa masalah yang langka sanggup berakibat fatal (keracunan air).