Manfaat Mengkudu Untuk Mengobati Kanker. Mengkudu atau keumeudee (Bahasa Aceh) Adalah pace, kemudu, kudu (Bahasa Jawa); cangkudu (Bahasa Sunda); kodhuk (Bahasa Madura); tibah (Bali) berasal tempat Asia Tenggara, tergolong dalam famili Rubiaceae. Nama lain untuk tumbuhan ini yaitu noni (BahasaHawaii), nono (Bahasa Tahiti), nonu (Bahasa Tonga), ungcoikan (Bahasa Myanmar) dan ach (Bahasa Hindi).
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, mempunyai bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan mempunyai totol-totol, dan dikala sudah bau tanah berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.http://www.indonews.co.id/mengenal-1000-manfaat-dan-khasiat-dari-buah-mengkudu/
Kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh berkembangnya sel kanker di tempat payudara. Kanker ini muncul sebagai jawaban sel-sel yang asing terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak terkontrol dan tidak beraturan. Sel-sel tersebut merupakan hasil mutasi gen dengan perubahan-perubahan bentuk, ukuran maupun fungsinya, sebagaimana sel-sel badan kita yang asli.Penyakit ini kebanyakan menyerang perempuan, tetapi pria juga bisa terkena. Kangker payudara merupakan jenis penyakit kanker dengan jumlah penderita terbanyak nomor dua di dunia. Sedangkan dari tingkat kematian, jenis kanker ini menjadikan maut nomor lima terbesar di dunia. Apabila anda mengalami beberapa tanda-tanda kanker payudara ada baiknya jikalau anda mulai waspada. Kanker payudara memang penyakit yang mematikan tapi bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Selama penanganannya sempurna dan cepat, tidak akan ada kata terlambat untuk sembuh.
http://artikelkesehatanwanita.com/manfaat-mengkudu-untuk-penyembuhan-kanker-payudara.html
Buah dan daun mengkudu merupakan materi pangan dengan kandungan gizi lengkap. Selain banyak sekali vitamin, protein, dan mineral, mengkudu juga mengandung xeronine, proxeronine, steroid alami, alizarin, lysin, sodium, asam kaprat, asam kaprilat, asam kaproat, arginine, antraquinone, trace elements, fenilalanin, selenium, magnesium, dan lain-lain.
Di antara zat-zat gizi tersebut terdapat zat antibakteri yang sanggup membunuh Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli (penyebab diare),Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S. typhii (penyebab tifus), dan Shigella dysenteriae, S. flexnerii, S. pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.
Senyawa scopoletin yang banyak terdapat pada mengkudu selain bersifat antibakteri, antiradang dan antialergi, juga sanggup meningkatkan sistem kekebalan badan (imunomodulator).
MENGKUDU SEBAGAI OBAT KANKER
Penggunaan mengkudu untuk pengobatan kanker akhir-akhir ini semakin terkenal dengan semakin banyaknya penelitian mengenai manfaat mengkudu untuk kanker.
Tim peneliti Universitas Hawai yang dipimpin Annie Hirazumi mendapati bahwa jus mengkudu meningkatkan kerja sistem kekebalan badan (terutama sel makrofag dan limfosit) tikus putih yang diinduksi dengan sel kanker paru Lewis, sehingga bisa bertahan hidup 50 hari lebih. Padahal tikus yang tidak diberi mengkudu hanya bisa bertahan hidup antara 9-12 hari saja. Annie juga meneliti bahwa jus mengkudu bermanfaat untuk mengatasi sarcoma.
Tim peneliti Universitas Negeri Lousiana, AS, yang dipimpin Conrad A. Hornick, Ph.D menemukan bahwa jus mengkudu dalam kadar 10% sanggup menghentikan pembentukan pembuluh darah (anti angiogenesis) pada sel kanker payudara dan merusak pembuluh darah kanker yang sudah ada, sehingga sel-sel kanker mati.
Sedang Maria Gabriela Manuele dan kawan-kawan berhasil menunjukan bahwa scopoletin sanggup mengaktifkan limfosit sekaligus membasmi sel kanker limfoma.
Tak mau kalah dengan kolega-koleganya, Dr. Rangadhar Satapathy, MD menyatakan bahwa tumbuhan mengkudu mempunyai 150 neutraceutical (zat gizi mempunyai kegunaan obat), lima di antaranya merupakan zat antikanker:
(1) Polisakarida yang banyak terdapat pada mengkudu mencegah menempelnya sel yang rusak/bermutasi ke sel lain, sehingga sanggup mencegah terjadinya metastase.
(2) Damnacanthal, homogen anthraquinon, menghambat pertumbuhan sel ganas. Alizarin, anthraquinon lain, menghentikan fatwa darah ke jaringan tumor, sehingga menghentikan perkembangannya.
(3) Epigollocatechin gallate (EGCg). Antioksidan golongan flavonoid polifenol yang banyak terdapat dalam mengkudu ini mencegah mutasi sel dan menginduksi apoptosis (bunuh diri) pada sel-sel abnormal.
(4) Terpenoid dalam mengkudu mencegah pembelahan sel ganas dan juga menginduksi apoptosis. Salah satu terpenoidnya, limonen, terbukti efektif untuk mengatasi kanker payudara, kanker liver, kanker paru, dan juga leukemia. Terpenoid yang lain, betakaroten, membantu merangsang kelenjar thymus untuk memproduksi lebih banyak sel Limfosit T yang sanggup pribadi menghancurkan sel kanker. Sedang asam ursolat yang juga golongan triterpenoid sanggup mencegah pertumbuhan sel asing (kanker) sekaligus menyuruh sel asing yang sudah ada untuk bunuh diri (apoptosis).
(5) Menurut hasil penelitian Dr. Heinicke, proxeronine sangat banyak terdapat dalam mengkudu. Di dalam usus proxeronine diubah menjadi xeronine. Xeronine yang juga diproduksi badan dalam jumlah terbatas ini diharapkan untuk mengaktifkan protein sel sebelum dipakai dalam seluruh proses kimiawi tubuh. Xeronine juga memperbaiki struktur dan menormalkan fungsi sel-sel badan yang rusak. Karena intinya setiap sel mengandung protein, maka kecukupan xeronine sanggup memperbaiki segala jenis sel yang tidak normal. Dari sini diperoleh penjelasan, mengapa imbas xeronine berbeda pada tiap orang, namun umumnya menawarkan perbaikan kondisi sesuai penyakit masing-masing.
Namun di balik manfaat mengkudu yang begitu mengesankan ada satu hal yang sering menjadi hambatan dalam mengkonsumsi mengkudu, yaitu aromanya tidak enak. Aroma khas ini cukup menyengat, disebabkan oleh asam kaproat dan asam kaprat yang banyak terdapat pada buah mengkudu matang. Cara yang dipakai untuk mengurangi aroma ini yaitu dengan mencampurkan madu atau gula merah ke dalam jus mengkudu, lalu disimpan dalam gelas atau botol beling selama 2-4 hari.
Dalam proses fermentasi ini asam kaproat dan asam kaprat akan terurai sehingga baunya berkurang, sayangnya belum diperoleh kejelasan apakah proses fermentasi ini mempengaruhi khasiatnya atau tidak. Menurut kesaksian penggunanya, buah mengkudu bau tanah yang belum masak (belum banyak mengandung asam kaproat dan asam kaprat) ternyata kurang mempunyai kegunaan dibanding buah mengkudu yang benar-benar sudah masak.
Efek samping mengkudu sejauh ini belum ditemukan. Hanya saja penderita gangguan ginjal perlu berhati-hati mengkonsumsi lantaran kadar kalium mengkudu sangat tinggi. (Titah Rahayu/rumahkanker.com).
Demikianlah Manfaat Mengkudu Untuk Mengobati Kanker. Semoga bermanfaat.